Terlepas dari pembicaraan yang sedang berlangsung di industri pelayaran mengenai pentingnya perencanaan pelayaran yang komprehensif selama beberapa tahun terakhir, Club terus mengamati insiden yang tak terhitung jumlahnya di seluruh industri pelayaran yang sebagian besar dapat dikaitkan dengan perencanaan pelayaran yang tidak tepat atau bahkan tidak ada.
Perencanaan pelayaran yang tepat harus dilaksanakan oleh semua kapal, meskipun tingkat perencanaan tersebut akan tergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis kapal, ukuran, area pelayaran dan karakter operasional. Sementara itu mengacu pada SOLAS/V/34 untuk aspek perencanaan pelayaran, referensi yang berdasarkan aturan setempat yang setara , dapat diberlakukan panduan yang serupa untuk kapal-kapal yang tidak menerapkan peraturan SOLAS
Berdasarkan hasil dari Program Survei Kondisi dan investigasi internal terhadap klaim yang relevan, Club telah mengidentifikasi aspek-aspek berikut yang sering kurang dalam perencanaan pelayaran yang tepat:
- Peta navigasi pelayaran tidak diperbaharui,
- Penggunaan Electronic Chart Display and Information System (ECDIS) yang tidak tepat
- Kurangnya pengetahuan tentang fitur keselamatan pada ECDIS
- Kurangnya kejelasan tentang sarana utama dan sekunder dari peralatan navigasi (mengacu pada 1/Circ. 1496)
- Garis haluan tidak di rencanakan/ digambarkan pada peta
- Posisi kapal tidak dilacak / ditandai pada interval yang sesuai
- “ Area yang tidak boleh dilayari “ tidak ditandai pada peta
- Peralatan navigasi dan/atau peralatan pemantauan cuaca tidak bekerja,
- Penilaian cuaca yang tidak memadai
Penting untuk diketahui bahwa rencana pelayaran 'pelabuhan ke pelabuhan' yang komprehensif harus disiapkan oleh orang yang kompeten dan disepakati sebelum dimulainya pelayaran. Anggota didorong untuk memasukkan unsur-unsur perencanaan pelayaran dalam Sistem Manajemen mereka dan memberikan informasi yang relevan kepada awak kapal.
Kami ingin mengingatkan Anggota bahwa setidaknya, aspek-aspek berikut ini harus dimasukkan dalam rencana pelayaran untuk setiap pelayaran :
- Arah laju dan jarak
- Metode dan frekuensi penentuan posisi
- Perubahan arah dan posisi perubahan haluan
- Batas daerah yang aman pada setiap lintasan
- Area yang tidak boleh dilayari
- Titik Pembatalan/ Titik Tidak dapat Kembali.
- Kerangka Kapal dan bahaya di dekat jalur jalur yang dituju
- Objek yang mencolok radar (hanya tandai yang berguna)
- Informasi dari Indeks Paralel
- Pelaporan posisi untuk Sistem Informasi Lalu Lintas Kapal
- Daerah pilot naik
- Area lalu lintas dengan kepadatan tinggi
- Penilaian dan pemantauan cuaca
- Draft Statis dan Dinamis
- Jarak minimum Bebas Putar Baling dengan Dasar perairan
- Draft Udara
- Pengaruh pasang surut dan arus
- Catatan yang mencakup informasi lokal yang berguna/relevan serta pembatasan peraturan.
Selain itu, untuk kapal dengan ECDIS sebagai salah satu sarana navigasinya (baik primer maupun sekunder):
- Kontur keselamatan dan pengaturan tentang kedalaman keselamatan untuk setiap lintasan perjalanan
- Memasuki arah pengaturan lintasan (Aturan Track Limit , zona penjagaan)
- Pemanfaatan optimal fungsi 'Pemeriksaan rute'
Dasar-dasar perencanaan pelayaran tidak dibedakan ketika dilaksanakan dengan menggunakan ECDIS. Adapun manfaat keamanan yang substansial ketika menggunakan ECDIS sebagai sarana navigasi, selama pengguna/ awak kapal dilatih dengan tepat dan ECDIS diatur dengan benar. Anggota dapat merujuk ke ECDIS – Guidance for Good Practice (MSC.1/Circ.1503/Rev.1) sebagaimana dikeluarkan oleh IMO untuk panduan lebih lanjut guna memastikan penggunaan ECDIS yang aman dan efektif.
Club juga ingin menyoroti pedoman yang diterbitkan IMO untuk Pedoman Perencanaan Pelayaran di mana berbagai tahap perencanaan pelayaran telah dijelaskan dengan cukup rinci.
Kami menyambut semua umpan balik tentang artikel ini atau panduan Pencegahan Kerugian lainnya. Jangan ragu untuk menghubungi tim Loss Prevention jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang masalah ini.